Minggu, 17 April 2016

Menanam Jariyah di Pesantren Ar-Rosyidiyyah

Assalamualaikum Warohmatullahi wabarokatuh
Kepada para donator, berikut kami laporkan penyerahan bantuan program pompanisasi Part#2 di Pondok Pesantren Ar-Rosyidiyyah, Nalumsari Jepara.

Latar Belakang
Wudhu dan mandi merupakan kebutuhan mutlak bagi masyarakat muslim dalam menjalankan ibadah, hal tersebut termaktub dalam Hadist Nabi Muhammad SAW.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 ” Tidak diterima shalat salah seorang dari kalian apabila ia berhadas, hingga ia berwudhu.” 
(HR. Bukhari dan Muslim).

Allah SWT juga berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi.” (QS. An Nisa’: 43)

Kenyataan di lapangan, masih banyak kita jumpai masyarakat yang tidak bisa melakukan perintah agama (mandi dan wudhu) tersebut lantaran tidak tersedianya perlengkapan penunjang seperti mesin pompa air dan perlengkapannya. Masyarakat harus antri berjam-jam untuk mendapatkan bantuan air, atau mereka perlu berjalan puluhan kilometer untuk mendapatkan air untuk bersuci, bersimpuh di depan Allah SWT. Atas dasar tersebut, kami (kelompok kecil) melakukan inisiasi untuk membantu mereka menyediakan peralatan dan perlengkapan penunjang untuk penyediaan air bersih di Masjid, Mushola, Tempat Umum dan Pondok Pesantren.

Pondok Pesantren Ar-Rosyidiyyah, Nalumsari-Jepara
Pondok Pesantren Ar-Rosyidiyyah adalah pondok pesantren salaf  yang terletak di Desa Bategede, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara,. Nama Ar-Rosyidiyyah diambil dari nama pendiri pondok pesantren yaitu KH. Rosyidi. Setelah Kyai Ar-Rosyidi wafat, kini pondok pesantren dilanjutkan oleh putranya yaitu Kyai Drs. Syaifuddin Zuhri M.Pd. Pondok pesantren yang didirikan pada tahun 1985 ini berada tepat di lereng gunung Muria. Kondisi ini menjadikan sumur di pondok pesantren masuk dalam kategori dalam (25 m) dan sering mengalami krisis air di musim kemarau. Meski terletak jauh dari pusat kota, Pondok Pesantren Ar-Rosyidiyyah menjadi salah satu tempat favorit bagi masyarakat sekitar untuk menuntut ilmu.
Bangunan Ponpes Ar-Rosyidiyyah Tampak Depan
Pondok Pesantren Ar-Rosyidiyyah mengasuh beberapa jenjang pendidikan yaitu PAUD, Madrasah Diniyyah, dan Madrasah Tsanawiyah Wustho/MTS. Jumlah santri yang menetap berkisar 70 orang sedangkan santri yang tidak menetap sekitar 200-300 orang. Selain kegiatan program wajib pesantren yakni kajian kitab klasik (kuning), program ekstra kurikuler di ponpes ini adalah  Rebana bagi santri Putra, dan menjahit bagi santri Putri. Saat ini, pengasuh pondok pesantren sedang merencanakan membuka program tahfidz Al-Quran. Rencana tersebut masih terkendala  SDM yakni belum adanya guru tahfidz yang mau mendedikasikan diri mengajar di Pondok Pesantren Ar-Rosyidiyyah.

Santri sedang Menelaah Kitab-Kitab Klasik

Kekeringan dan Kebutuhan Air
Kondisi air di pondok pesantren juga sangat minim. Saat ini, hanya tersedia satu sumur gali di belakang bangunan pondok pesantren. Sumur tersebut merupakan sumur milik warga, namun karena sering digunakan oleh para santri sehari-hari, kini sumur tersebut sudah diikhlaskan oleh pemiliknya kepada pondok pesantren. Karena keterbatasan biaya, sumur belum dilengkapi dengan pompa air. Hal ini membuat para santri harus menimba air sedalam kurang lebih 25 m setiap hari untuk memenuhi kebutuhannya.

Ketika musim kemarau, kawasan di sekitar Pondok Pesantren mengalami krisis air. Pengasuh Pondok Pesantren membuat peraturan adanya larangan menggunakan air secara berlebihan oleh para santri. Peraturan itu makin diperjelas dengan dikeluarkannya dhawuh bahwa: santri hanya boleh mandi sekali dalam satu hari. Dalam kondisi yang serba terbatas dan minim persediaan air, tidak menyurutkan semangat para santri untuk menuntut ilmu di pondok pesantren Ar-Rosyidiyah ini.

Program Pompanisasi
Kelompok kecil yang peduli akan kebutuhan air untuk beribadah kepada Allah SWT, mencoba melakukan inisiasi menyelesaikan permasalahan ketersediaan air bagi masyarakat. Kami terdiri dari 3 orang mencoba menjelaskan pentingnya ketersediaan air bagi masyarakat kepada teman dan kerabat terdekat kami. Pada bulan Maret ini, kami berhasil menghimpun dana sebesar Rp. 5.520.000, dari fund rising kepada teman-teman kami, rinciannya adalah;

1. Rp. 1.120.000, (sisa dana Pompanisasi Part#1)
2. Rp. 1.000.000, (Ed) 
3. Rp. 500.000 (AM)
4. Rp. 500.000 (Adt)
5. Rp. 300.000 (Nva) 
6. Rp. 250.000 (Tvp) 
7. Rp. 250.000 (Mgh) 
8. Rp. 200.000 (FA)
9. Rp. 200.000 (Ichsn) 
10. Rp. 100.000 (Indr)
11. Rp. 100.000 (Eb)
12. Rp. 100.000 (Tmi)
13. Rp. 100.000 (Ay)
14. Rp. 100.000 (UN)
15. Rp. 100.000 (Gni)
16. Rp. 100.000 (Ros)
17. Rp. 100.000 (Bpr)
18. Rp. 200.000 (Mlda)
19. Rp. 100.000 (IG)
20. Rp. 50.000 (Nrl)
21. Rp. 50.000 (Tw)

Dana yang bisa disalurkan ke Pesantren Ar-Rosyidiyyah sebesar Rp. 5.300.000, dengan rincian sebagai berikut:
1. Pompa Jet Shimizu PC-268 BIT Daya 250-375 Watt (Rp. 1.650.000)
2. Pipa
hisap  32 batang (Rp. 288.000)
3. Pipa
distribusi (52 meter) (Rp. 338.000)
4. Perlengkapan lain ( Kran, lem, dll) (Rp.
524.000)
5. Tanki Air Penguin kapasitas 2000 liter (Rp. 2.500.000)*

Bantuan tersebut harapannya dapat digunakan untuk membantu menyediakan air bersih bagi santri dan masyarakat sekitar, terutama digunakan untuk sumur yang belum ada pompa, perlengkapan dan tanki air.
Uang yang tersisa saat ini sebesar Rp.
220.000,- Dana ini Insya-Allah akan kami salurkan pada program pompanisasi Part#3. Mohon doa dan dukungannya.
Penyerahan bantuan pompanisas ke Pondok Pesantren AR-Rosyidiyah dilakukan pada hari Senin, 4 April 2016. Bantuan diterima langsung oleh pengasuh Pondok Pesantren Bpk Drs. Syaifuddin Zuhri M.Pd.
Penyerahan Donasi oleh Panitia (Hisyam Ar-Rifqi)
Kepada Pengasuh Pesantren (KH. Syaifudin Zuhri)

Bapak Kyai Drs. Syaifuddin Zuhri M.Pd selaku pengasuh pondok pesantren Ar-Rosyidiyyah, sangat berterima kasih kepada para donatur yang telah rela dan ikhlas memberikan bantuan untuk penyediaan pompa dan perlengkapannya di pondok posantren. Beliau berdoa, semoga donasi tersebut bisa menjadi amal jariyah yang pahalanya akan terus mengalir selama air masih mengalir dan digunakan oleh para santri di pondok pesantren. Beliau juga berharap, semoga hajat para donatur dikabulkan oleh Allah Subhanallahuwata’ala dan mendapatkan balasan terbaik dariNya. Aamiin.
Kami selaku inisiator pompanisasi senantiasa berdoa semoga pihak-pihak yang dengan ikhlas membantu kegiatan ini Allah senantiasa catat sebagai amal jariyah, Allah tambah rizkinya, dan Allah senantiasa memberikan kemudahan dan keberkahan hidupnya. Ammin Ya Mujibassailiin.

Hormat Kami

Ali Mahfud
Futrotun Aliyah
Imam Nugraha

Selasa, 05 April 2016

🍀 Balasan Allah bagi Hambanya yang Zuhud Dunia 🍀

Zuhud adalah mengosongkan hati dari kecintaan terhadap dunia. Ruang-ruang kosong hatinya tertuju pada kecintaan terhadap Allah SWT. Kebalikan zuhud adalah "hubbud dunya" atau cinta dunia yaitu menjadikan dunia sebagai orientasi dalam menjalani hidup, sangat amat kecil ruang hatinya diisi "kehadiran" Allah SWT.

Secara umum cinta dunia diwakili 3 hal yaitu harta, jabatan/tahta dan seksualitas (biologis). Jika dalam hati kita tiga hal tersebut begitu dominan, itu tanda kita masih jauh dari kategori Zahid ( orang zuhud ). Padahal seseorang yang bisa zuhud dunia Allah menjanjikan beberapa hal :

Nabi bersabda " Barangsiapa yang berzuhud dalam urusan dunia, Allah akan mengajarkan kepadanya pengetahuan tanpa harus belajar, Allah akan memberi hidayah kepadanya tanpa ia mencari petunjuk, dan Allah akan menjadikan dia mampu melihat sesuatu yang dzohir maupun batin....(HR. Abu Nuaim dr Sayidina Ali )

Dari hadis di atas terlihat bahwa seorang zahid akan mendapat ruang khusus di depan Allah. Maka tidak heran jika para sahabat dan aulia (wali) dahulu mampu menghasilkan karya fenomenal padahal belum ada fasilitas dan teknologi yang mendukung.

Imam Syafii misalnya mampu mengasilkan kitab dalam waktu yang singkat yaitu :
1- Kitab Al Umm yang dikumpulkan oleh murid beliau, Ar Robi’ bin Sulaiman.
2- Kitab Ikhtilaful Hadits.
3- Kitab Ar Risalah, awal kitab yang membahas Ushul Fiqh.Kitab-kitab tersebut sampai saat ini masih bermanfaat dan menjadi rujukan umat islam di Dunia.


Imam Malik, Seorang ulama multi talenta. Diceritakan bahwa di pagi hari Imam Malik berprofesi menjadi pengajar, sore hari sebagai Fashion Designer dan ahli teknik sipil (Civil engineering) dan malam hari menjadi seorang sufi. Kitab monumental Imam Malik adalah Al-Muwatha' yang masih menjadi rujukan bagi umat islam saat ini.

Itulah bukti bahwa zuhud menjadi jalan bagi seorang hamba untuk mendekat kepada Allah dengan jalur khusus.Semoga kita bisa meningkatkan kezuhudan kita. Aamiin

*Disarikan dari Kajian Kitab Muhktarul Hadist