Selasa, 05 April 2016

🍀 Balasan Allah bagi Hambanya yang Zuhud Dunia 🍀

Zuhud adalah mengosongkan hati dari kecintaan terhadap dunia. Ruang-ruang kosong hatinya tertuju pada kecintaan terhadap Allah SWT. Kebalikan zuhud adalah "hubbud dunya" atau cinta dunia yaitu menjadikan dunia sebagai orientasi dalam menjalani hidup, sangat amat kecil ruang hatinya diisi "kehadiran" Allah SWT.

Secara umum cinta dunia diwakili 3 hal yaitu harta, jabatan/tahta dan seksualitas (biologis). Jika dalam hati kita tiga hal tersebut begitu dominan, itu tanda kita masih jauh dari kategori Zahid ( orang zuhud ). Padahal seseorang yang bisa zuhud dunia Allah menjanjikan beberapa hal :

Nabi bersabda " Barangsiapa yang berzuhud dalam urusan dunia, Allah akan mengajarkan kepadanya pengetahuan tanpa harus belajar, Allah akan memberi hidayah kepadanya tanpa ia mencari petunjuk, dan Allah akan menjadikan dia mampu melihat sesuatu yang dzohir maupun batin....(HR. Abu Nuaim dr Sayidina Ali )

Dari hadis di atas terlihat bahwa seorang zahid akan mendapat ruang khusus di depan Allah. Maka tidak heran jika para sahabat dan aulia (wali) dahulu mampu menghasilkan karya fenomenal padahal belum ada fasilitas dan teknologi yang mendukung.

Imam Syafii misalnya mampu mengasilkan kitab dalam waktu yang singkat yaitu :
1- Kitab Al Umm yang dikumpulkan oleh murid beliau, Ar Robi’ bin Sulaiman.
2- Kitab Ikhtilaful Hadits.
3- Kitab Ar Risalah, awal kitab yang membahas Ushul Fiqh.Kitab-kitab tersebut sampai saat ini masih bermanfaat dan menjadi rujukan umat islam di Dunia.


Imam Malik, Seorang ulama multi talenta. Diceritakan bahwa di pagi hari Imam Malik berprofesi menjadi pengajar, sore hari sebagai Fashion Designer dan ahli teknik sipil (Civil engineering) dan malam hari menjadi seorang sufi. Kitab monumental Imam Malik adalah Al-Muwatha' yang masih menjadi rujukan bagi umat islam saat ini.

Itulah bukti bahwa zuhud menjadi jalan bagi seorang hamba untuk mendekat kepada Allah dengan jalur khusus.Semoga kita bisa meningkatkan kezuhudan kita. Aamiin

*Disarikan dari Kajian Kitab Muhktarul Hadist

Tidak ada komentar:

Posting Komentar