Sabtu, 15 April 2017

Proposal PKM, Modal Modusin Si Doi..

Antara Aku, Kau dan Dia.#Part 1

Tidak ada satupun pertemuan antara dua insan di luar desain-Nya. Begitulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan pertemuanku dengannya. Tahun 2008 tepat pada bulan Agustus aku diterima di Fakultas Kehutanan UGM. 
 

Sebagai anak desa yang selalu tempil sederhana dan  lugu, aku selalu menjaga jarak dengan wanita. Meskipun sebenarnya pengen banget tampil macho dan “bermain cinta” kayak anak-anak muda kota yang sering tayang di FTV setiap Pkl. 09.00 WIB – 11.00 WIB. Aku sempat kepikiran kalau nanti sudah semester 5 akan ikut “bermain cinta” biar bisa merasakan salah satu anugerah terindah yang Allah berikan kepada manusia selama hidup di dunia yaitu Cinta.


Namun, keinginan tersebut hanyalah menjadi mimpi belaka karena aku menyadari bahwa percuma kalau aku bermain cinta tapi belum berani menjawab “Ayo!” ketika sang pacar bertanya “Ayo nikah sekarang mas?”. Apalagi di semester 5 sedang giat-giatnya menyusun beberapa proposal penelitian skripsi, penelitian hibah dan penelitian PKM. Sebagai pengurus Forestry Club yang membidangi penelitian. Aku mengadakan acara training tentang kiat sukses membuat proposal PKM di Fakultas Kehutanan. 

Contoh Seminar Proposal PKM
  
Setelah acara selesai, aku memberanikan diri mendekati pembicara yaitu M. Arif Wicaksono (Mahasiswa Teknik Elektro 2007) untuk meminta satu contoh proposal PKM yang sudah berhasil mengantarkannya menjadi pemenang dalam PIMNAS. Sang mentor pun dengan sigap memberikan nomer handphone cantik ke aku an. Fitrotun Aliyah. Dengan penuh semangat aku menghubunginya untuk meminta contoh proposal yang dijanjikan sang mentor. 

Mahasiswi Teknik Nuklir 2008 ini pun cukup ramah menjawab permintaanku dan berjanji akan mengirimkan contoh proposal via email. Beberapa hari aku pantengin email belum muncul juga, akhirnya aku hubungi via facebook yang harus melalui proses “Add Friend”. Dan akhirnya aku pun jadi “temannya” di facebook. Amazing banget diterima jadi temannya cewe yang pinter, meskipun hanya teman Facebook he..he..


Selang beberapa waktu kemudian, mahasiswi tersebut menepati janjinya dengan mengirimkan contoh proposal via email dan facebook. Tidak tahu kenapa setelah “terjebak” menjadi temannya, setiap buka facebook selalu pengen tahu update statusnya. Setelah rajin kepoin update statusnya aku baru tahu bahwa si dia ternyata satu kampung dengan aku yakni sama-sama berasal dari Jepara Bumi Kartini. 


Sejak pertama kali liatin update statusnya, sudah tercermin kalau si dia adalah wanita yang cerdas. Sehingga aku tak berani ikut komen-komen statusnya. Aku hanya bisa menikmati nasehat-nasehatnya di facebook. Apalagi pas aku semester 7, si dia udah resmi menyandang gelar sarjana teknik nuklir (ST) dan langsung melanjutkan program Master dengan jalur Fastrack. Akupun semakin gemeteran ketika melihat status-statusnya di Facebook. 

Meski gemeteran, namun terselip di hati, suatu saat aku yakin bakalan bisa “bermain cinta” dengan wanita tipikal seperti ini. Sehingga aku selalu mempelajari karakternya, hobinya dan kegiatan yang ia sukai. Akupun sudah memiliki sedikit bahan untuk mendekatinya. So, it’s time to arrange strategy to get her on my hug. To be continued…!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar