Tidak ada satupun pertemuan
antara dua insan di luar desain-Nya. Begitulah ungkapan yang tepat untuk
menggambarkan pertemuanku dengannya. Tahun 2008 tepat pada bulan Agustus aku
diterima di Fakultas Kehutanan UGM.
Sebagai anak desa yang selalu
tempil sederhana dan lugu, aku selalu
menjaga jarak dengan wanita. Meskipun sebenarnya pengen banget tampil macho dan
“bermain cinta” kayak anak-anak muda kota yang sering tayang di FTV setiap Pkl.
09.00 WIB – 11.00 WIB. Aku sempat kepikiran kalau nanti sudah semester 5 akan
ikut “bermain cinta” biar bisa merasakan salah satu anugerah terindah yang
Allah berikan kepada manusia selama hidup di dunia yaitu Cinta.
Namun, keinginan tersebut
hanyalah menjadi mimpi belaka karena aku menyadari bahwa percuma kalau aku
bermain cinta tapi belum berani menjawab “Ayo!” ketika sang pacar bertanya “Ayo
nikah sekarang mas?”. Apalagi di semester 5 sedang giat-giatnya menyusun
beberapa proposal penelitian skripsi, penelitian hibah dan penelitian PKM.
Sebagai pengurus Forestry Club yang membidangi penelitian. Aku mengadakan acara
training tentang kiat sukses membuat proposal PKM di Fakultas Kehutanan.
Contoh Seminar Proposal PKM |
Setelah acara selesai, aku
memberanikan diri mendekati pembicara yaitu M. Arif Wicaksono (Mahasiswa Teknik Elektro 2007) untuk meminta satu contoh proposal PKM
yang sudah berhasil mengantarkannya menjadi pemenang dalam PIMNAS. Sang mentor
pun dengan sigap memberikan nomer handphone
cantik ke aku an. Fitrotun Aliyah. Dengan penuh semangat aku menghubunginya
untuk meminta contoh proposal yang dijanjikan sang mentor.
Mahasiswi Teknik
Nuklir 2008 ini pun cukup ramah menjawab permintaanku dan berjanji akan
mengirimkan contoh proposal via email. Beberapa hari aku pantengin email belum
muncul juga, akhirnya aku hubungi via facebook yang harus melalui proses “Add
Friend”. Dan akhirnya aku pun jadi “temannya” di facebook. Amazing banget diterima jadi temannya cewe yang pinter, meskipun
hanya teman Facebook he..he..
Selang beberapa waktu kemudian,
mahasiswi tersebut menepati janjinya dengan mengirimkan contoh proposal via
email dan facebook. Tidak tahu kenapa setelah “terjebak” menjadi temannya,
setiap buka facebook selalu pengen tahu update statusnya. Setelah rajin kepoin
update statusnya aku baru tahu bahwa si dia ternyata satu kampung dengan aku
yakni sama-sama berasal dari Jepara Bumi Kartini.
Sejak pertama kali liatin update
statusnya, sudah tercermin kalau si dia adalah wanita yang cerdas. Sehingga aku
tak berani ikut komen-komen statusnya. Aku hanya bisa menikmati
nasehat-nasehatnya di facebook. Apalagi pas aku semester 7, si dia udah resmi
menyandang gelar sarjana teknik nuklir (ST) dan langsung melanjutkan program
Master dengan jalur Fastrack. Akupun
semakin gemeteran ketika melihat status-statusnya di Facebook.
Meski gemeteran,
namun terselip di hati, suatu saat aku yakin bakalan bisa “bermain cinta”
dengan wanita tipikal seperti ini. Sehingga aku selalu mempelajari karakternya,
hobinya dan kegiatan yang ia sukai. Akupun sudah memiliki sedikit bahan untuk
mendekatinya. So, it’s time to arrange strategy to get her on my hug. To be
continued…!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar