Jumat, 10 Juli 2015

Air Mata yang Dirindukan


Meneteskan air mata bagi sebagian orang dianggap sebagai aib, terutama pada kalangan pria. Pria yang meneteskan air mata dianggap sebagai pria yang tidak maskulin dan tidak macho. Tidak semua orang yang "suka nangis"adalah tipikal orang yang cengeng.

Saya berpendapat bahwa orang yang mampu meneteskan air mata sejatinya memiliki kepekaan terhadap kondisi lingkungan yang sangat tinggi. Apalagi tetesan air mata tersebut keluar dari hasil perenungan atas keagungan Allah SWT dan muhasabah (evaluasi diri ) atas kekhilafan yang amat sering dilakukan, maka air mata tersebut tidak hanya menjadi penanda kedekatannya dengan sang Kholiq, tapi juga penanda bahwa kita sudah dekat dengan surga. kenapa demikian?

Seseorang bisa masuk surga itu karena dua hal. Pertama, ia tidak memiliki dosa. Kedua, ia mendapat rahmat dari Allah SWT, meski kita banyak dosa tapi Allah mengampuni dan memberikan rahmatnya maka dengan mudah kita masuk ke surga-Nya. Maka, air mata yang keluar karena kecintaan kita pada Allah dan atau ketakutan akan adzab Allah akan menghapus dosa-dosa kita, sehingga kita bisa masuk surga. Beberapa hadis menunjukkan bahwa air mata mampu menghapus dosa-dosa kita sehingga praktis pintu neraka akan tertutup bagi kita.  Air mata yang kita rindukan tersebut adalah:

Air Mata Cinta

Seorang hamba yang begitu mencintai rabb-nya akan selalu berupaya mendekatkan jiwa raganya pada rabb-nya di waktu-waktu yang mulia yakni malam hari (1/3 malam). Pada momen tersebutlah seorang hamba merasa tidak ada batas untuk bernostalgia, bercengkerama dan beraudiensi dengan tuhan. Tak jarang pada momen tersebut akan keluar air mata, sajadah akan basah terkena air mata. Maka air mata tersebutlah ayang akan menuutup pintu neraka.


"Tidak akan masuk ke dalam api neraka seseorang yang menangis karena takut kepada Allah hingga air susu ibu (yang sudah diminum oleh anaknya) kembali ke tempat asalnya" ( HR.at-Tirmidzi )

"Barangsiapa yang mengingat Allah kemudian dia menangis sehingga air matanya mengalir jatuh ke bumi niscaya dia tidak akan diazab pada hari kiamat kelak" (HR. Al-Hakim dan dia berkata sanadnya shahih) 
 

Namun, bagi para pencinta rab yang sejati (sufi) tidak lagi terbesit masalah surga dan neraka. Surga dan neraka hanyalah sebuah imbalan. ada yang lebih ia dambakan dari sekedar surga yakni melihat dzat-Nya. Ketika seorang hamba mampu beraudiensi dan bernostalgia dengan rabb-nya dalam kekhusyuán, tidak terbesit sama sekali masalah neraka ataupun surga, yang memenuhi ruang-ruang kosong dalam hatinya adalah kenikmatan "bercakap-cakap"dengan tuhan.

Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan kekhusyuan mereka bertambah". (QS. 17:109)


Oleh karena itu, marilah kenali lagi dosa-dosa kita. Dengan mengenali dosa-dosa kita, maka akan semakin mempermudah untuk meneteskan air mata di depan Allah SWT sehingga  kita bisa merasakan kenikmatan dari setiap  tetesan air mata. Sebuah air mata yang kita rindukan, air mata penghubung antara makhluq dengan kholiq, dan juga air mata penutup pintu neraka.   

Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita dan memberi rahmat kepada kita semua. Amiin 

__________________***To Be Continued***________________
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar