Sabtu, 07 November 2015

My Research, My Adventure

 Perjalanan Penelitianku Part #1

Bagi mahasiswa, perjalanan penelitian merupakan moment yang paling mendebarkan selain ujian pendadadaran atau seminar penelitian. Postingan kali ini mencoba menampilkan perjalanan penelitianku pada bulan Agustus-September 2015 yang lau. Tema penelitian tesis ini adalah " Potensi Cadangan Karbon Kawasan Bernilai  Konservasi Tinggi di Perkebunan Kelapa Sawit dalam Mendukung Implementasi RSPO". Harapannya, para peneliti yang memiliki kesamaan konsep penelitian bisa melihat gambaran nyata tentang prosedur dan kondisi lapangan selama resaerch dilakukan.

 Nuwon Sewu ( Ramah Tamah) di Kantor Estate II PT. Dendymarker Indahlestari

Kantor Estate II PT. Dendymarker Indahlestari
 Sebagaimana adat bangsa timur yakni mengedepankan tata krama, maka ketika sampai di kantor Estate II hal pertama yang saya laukukan adalah perkenalan pada pimpinan dan staf. Selalu menjual senyuman adalah tips agar semua staf dan pimpinan merasa nyaman dengan kehadiran kita, tidak lupa sampaikan asal perguruan tinggi dan tempat lahir kita, 2 (dua) hal ini akan memudahkan kita melakukan sosialisasi.

Hari ke #2, Let's Go !!!

Time is Money, pepatah itu harus selalu terpatri dalam benak kita ketika kita sudah turun ke lapangan. Setelah ramah tamah dan presentasi tentang desain penelitian, maka hari ke dua langsung ke lapangan. Kami selalu usahakan turun ke lapangan sejak di awal agar data dapat tercover dan menghhindari terjadinya sesuatu di luar dugaan sperti hujan, alat transportasi rusak, dan atau pemndamping lapangan yang sakit. Selama sarana dan prasaran tersedia, jangan sampai tidak ke lapangan.


Perjalanan Ke Lokasi Kawasan HCV 4.1
Tetap Selfie dan Eksis dulu, Sebelum Berangkat ke Lapangan

Lokasi pengambilan sampel pertama adalah lokasi kawasan pengendali banjir. Kawasan pengendali banjir merupakan kawasan yang berfungsi sebagai tempat resapan air, dalam kriteria penetapan HCV (Hihg Conservation Value), kawasan tersebut harus dijaga agar mampu mengendalikan banjir, dengan adanya kawasan ini diharapkan laju erosi di kawasan perkebunan dapat diminimalisir dan dampak banjir pada masyarakat yang tinggal di sekitar  kawasan perkebunan dapat dicegah.

Analisis Vegetasi
Pendugaan cadangan karbon pada kawasan hutan menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI) perlu melakukan analisis vegetasi. Analisis vegetasi bertujuan untuk mengetahui struktur dan komposisi vegetasi. Hasil analisis ini akan diketahui spesies tanaman yang ada dalam kawasan tersebut. Analisis ini penting karena masing-masing spesies tanaman memiliki kandungan biomassa yang berbeda-beda. Pengukuran yang dilakukan di lapangan adalah pengukuran tinggi dan keliling pohon, tiang, dan sapihan. Sedangkan untuk kelas semai hanya dihitung jumlahnya saja.

Pengukuran Keliling Pohon 1,3 M
Pengukuran Tinggi Pohon dengan Hagammeter

Break, Jangan Lupa Istirahat !!
Mengatur strategi energi (perbekalan) dan kekuatan ketika di lapangan merupakan sebuah keharuasan. Prinsip bekerja adalah bekerja sekuat tenaga tapi tidak berlebihan. Jika sudah capek dan sudah masuk waktu istirahat, maka kami segera istirahat membuka santapan siang. Makanan yang nikmat dan lezat adalah makanan hasil keringat kita sendiri dan disantap ketika sudah lapar.

Nasi Padang Khas Hutan 
Santap Siang, Nyaaaammmm

Kenyaaang, Lanjut Kerja...Ayo Kerja !!!
Fantasyiruu Fil Ardhi ( Maka bertebaranlah kamu di bumi), penggalan kalimat dalam surat Jumu'at tersebut memerintahkan kita bertebaran di bumi untuk mendapatkan rizki yang halal dan mencari Ridho Allah setelah istirahat siang, perintah tersebut harus senantiasa kami pegang, tidak boleh istrihat di jam kerja. Lanjut bekerja. Jadi, habis makan siang langsung lanjut perjalanan

Perjalanan dari titik sampel satu ke titik sampel berikutnya adalah 300 m- 500 m. Penelitian ini menggunakan teknik sampling Systematic Sampling yakni jarak antar plot (titik sample) sama, jarak antar plot adalah 300 m sedangkan jarak antar jalur 500 m. Sesampainya di titik sampel tersebut kami istrihat sejenak untuk mengusir keringat dan sedikit bergurau untuk mencairkan suasana.

Tetap Senyum Meski di dalam Hutan.

Pengukuran Cadangan Karbon untuk Below Ground
Cadangan karbon di hutan tersimpan di bawah tanah (below ground) dan di atas tanah (above ground). Cadangan karbon yang berada di bawah permukaan tanah terdapat di tanah itu sendiri khususnya tanah gambut dan akar tanaman. Penelitian ini hanya mengukur cadangan karbon pada tanah gambut, sedangkan cadangan karbon yang di akar tanaman dilakukan dengan pendekatan proporsi akar tanaman yang telah ditentukan oleh IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change).

Setiap titik sampel dilakukan pengambilan sampel tanah, data yang diukur adalah kedalaman tanah dan kelas kematangan tanah. Pengukuran kedalaman tanah dilakukan dengan menggunakan bor tanah. Sedangkan untuk kelas kematangan tanah dilakukan analisis secara visual dengan melihat warna, tekstur dan persentase bahan oragnik.
Pengukuran Kedalaman Tanah Gambut
 Setelah melakukan pengukuran kedalaman gambut dan analisis kelas kematanagn tanah gambut, langkah berikutnya adalah mengambil sampel tanah tersebut dengan menggunakan ring sampler. Sampel tanah ini yang akan di bawa ke laboratorium untuk dilakukan analisis kepadatan lindak tanah (bulk density) dan kendungan karbonnya (C content). Cara penggunaan ring sampler adalah dengan memilih tempat di plot yang belum terinjak atau terusik. Lokasi yang sudah terusik (diinjak) mempengaruhi kepadatan lindak tanah. Ring sampler cukup ditekan dengan kaki sampai masuk ke dalam tanah, kemudian tanah di sekitar ring sampler tersebut digali dengan menggunakan pisau.

Ring Sampler Hasil Galian dengan Pisau

Implementasi RSPO
Salah satu aspek penting dalam kajian implementasi prinsip dan kriteria RSPO adalah keterlibatan  dan pemberdayaan masyarakat lokal. Masyarakat sangat penting peranannya dalam mendukung terwujudnya pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan. Oleh karenanya, perlu diketahui sejauh mana keterikatan masyarakat dengan perkebunan dan sejauhmana kesadaran masyarakat lokal dalam menjaga keanekaragaman hayati yang ada di kawasan perkebunan kelapa sawit. Masyarakat lokal merupakan resources (sumberdaya) dan capital (modal) berharga bagi perusahaan, jika perusahaan mampu berkolaborasi dan bekerjasam dalam pengelolaan kawasan bernilai konservasi tinggi di perkebunan kelapa sawit maka hasilnya akan jauh lebih maksimal.


Wawancara dengan Masyarakat Lokal yang Bekerja di PT. Dendymarker Indahlestari


Sudah Sore, Saatnya Pulaaaaang.
Pulang dari lapangan rata-rata pukul 16.00 WIB-17.00 WIB khusus untuk lokasi pengambilan sampel yang normal. Jika pulang dari lapangan pukul 16.00 WIB itu artinya sampai Kantor Estate II kurang lebih pukul 18.00 WIB, kemudian dilanjutkan perjalanan ke mess yang ada di Kota Lubuk Linggau dengan jarak sekitar 70 KM. Perjalanan dari Estate ke mess membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam dengan menggunakan mobil pribadi.

Mobil Jemputan sudah Ready

Namun, pengambilan sampel pada lokasi yang jaraknya jauh dari kantor estate dan kondisi lapangan di luar prediksi sangat memungkinkan kami pulang malam yakni sekitar 18.30 WIB. Momen ini terjajdi ketika pengambilan sampel di Kawasan Ekosistem Langka, yakni kawasan yang berfungsi melindungi beberapa spesies langka dan memiliki karakteristik bentang lahan yang khas, maka dalam ketentuan RSPO kawasan tersebut harus dijadikan kawasan HCV oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Kami baru bisa pulang dari kawasan ini sekitar Pkl. 18.20 WIB dikarenakan jaraknya yang jauh dan kontur lahan yang cukup terjal. Meski pulang malam, semangat terus membara karena perajalan tersebut dipenuhi dengan sendau gurau.

Istirahat Sebentar setelah sampai di Lokasi Parkir Motor
Persiapan Pulaaang
Menyeberangi Jembatan Setapak, Tetap Semangaaaat !!!!

Alhamdulillaaah. Pulang...Pulang..!!!!
Akhirnya rangkaian acara dari pagi sampai sore berjalan dengan lancar. Satu kata yang harus senantiasa kita kobarkan dalam benak kita adalah " SEMANGAT". Hanya semangat yang bisa membuat masalah besar tampak kecil di mata kita, masalah rumit menjadi sederhana, dan perasaan yang gundah gulana menjadi fresh kembali.

#Publikasi dan dokumentasi hasil dan analisis penelitian ini akan dirilis pada periode berikutnya

1 komentar: