Selasa, 29 Desember 2015

Bijak Memanfaatkan Air; Cara Mensyukuri Nikmat Allah

Bismillahirrohmannirrohiim
Alhamdulillahirobbil 'Aalamiin

Air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk di bumi ini. Indonesia sebagai negara tropis yang memiliki curah hujan yang tinggi menjadi bukti bahwa Allah mencintai rakyat Indonesia. Kecintaan Allah tersebut terlihat dari luasnya lautan, sungai-sungai dan hutan. Ketiga kekayaan tersebut merupakan sumber kehidupan yang wajib disyukuri karena didalamnya  terdapat air. Allah SWT telah berfirman tentang peran air sebagai sumber kehidupan makhluknya.

"Dan Dialah yang menurunkan air "hujan" dari langit lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman. (QS. 6:99)"

Nikmat Allah yang besar (lautan, sungai dan hutan) tersebut jika tidak dikelola dengan baik maka akan mendatangkan kesengsaraan bagi manusia itu sendiri. Lihatlah ketika musim kemarau datang (air tidak tersedia) begitu banyak manusia yang berteriak dan mengeluh karena kekurangan air, timbulnya kebakaran hutan dan banyaknya tanaman yang gagal panen karena kekeringan.

Sebenarnya konsep pengelolaan sumberdaya air itu sangat sederhana yakni :

1. Sediakan tempat penampungan 

Hutan merupakan tempat penampungan air yang sangat efektif. Hutan memiliki kemampuan menyerap dan menyimpan air yang jatuh di muka bumi. Air tersebut disimpan dan dikeluarkan secara perlahan, sehingga ketika musim kemarau datang air tersebut tetap mengalir. Gunawan (2015) seorang ahli kehutanan mengungkapkan bahwa sumber air di Klaten yang dijadikan sebagai sumber utama perusahaan tersebut merupakan air hujan yang tersimpan di kawasan hutan selama 600 tahun yang lalu.

2. Jangan sia-siakan air

Tahun 2014 kemaren Majlis Tarjid dan Tajdid Muhammadiyah memfatwakan bahwa dalam berwudhu hendaknya tidak perlu melakukan pengusapan anggota badan yang wajib dibasuh dengan 3 kali basuhan. Alasan utamanya adalah melakukan penghematan air dan menyikapi keadaan Indonensia yang saat ini sudah mengalami darurat air bersih.

Masyarakat Indonesia dinilai melakukan pemborosan dalam menggunakan air sehingga perlu dicegah. Negara yang kaya akan sumberdaya air mengalami darurat air bersih mencerminkan bahwa manusianya begitu semberono dalam memanfaatkan air. Kesembronoan masyarakat Indonesia tersebut terlihat dari bagaimana mereka menggunakan air untuk mandi, bagaimana mereka membuang sampah ke sungai dan bagaimana mereka dengan sengaja melakukan pembakaran hutan dan penebangan hutan secara massif.

Memanfaatkan air dan menjaga alam dengan arif merupakan salah satu langkah kongrit mempertahankan kehidupan yang nyaman di bumi ini dan bentuk kongrit mensykuri nikmat yang diberikan Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar